Halaqah 04 ~ Pengagungan Terhadap Ilmu Bagian 4
Berikut ini adalah lanjutan dari poin pembahasan “20 perkara yang merupakan bentuk pengagungan terhadap ilmu”:
13. Berusaha keras dalam menghafal ilmu, bermudzakarah dan bertanya. Belajar dari seorang guru tidak banyak manfa’atnya jika tidak menghafal, bermudzakarah dan bertanya.
Menghafal berkaitan dengan diri sendiri, bermudzakarah adalah mengulang kembali bersama teman, dan bertanya maksudnya adalah bertanya kepada sang guru.
Berkata Syaikh Al-‘Utsaimin rahimahullah :
حفظنا قليلا وقرأنا كثيرا فانتفعنا بما حفظنا أكثر من انتفاعنا بما قرأنا
“Kami menghafal sedikit dan membaca banyak, maka kami mengambil manfa’at dari yang kami hafal lebih banyak daripada apa yang kami baca.”
Dan dengan mudzakarah akan hidup ilmu di dalam jiwa dan dengan bertanya akan terbuka pembendaharaan ilmu.
14. Menghormati ahli ilmu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ليس من أمتي من لم يجلّ كبيرنا ويرحم صغيرنا ويعرف لعالمنا حقه
“Bukan termasuk ummat ku orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda dan mengetahui haq bagi seorang ‘aalim.” (Hadits hasan, diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam musnad beliau)
Maka seorang murid harus memiliki rasa tawaadhu’ kepada gurunya, menghadap beliau dan tidak menoleh, menjaga adab berbicara, tidak berlebih-lebihan didalam memuji beliau, mendo’akan beliau, mengucapkan terima kasih kepada beliau atas pengajaran beliau, menampakkan rasa butuhnya terhadap ilmu beliau, tidak menyakiti beliau dengan ucapan dan perbuatan, serta berlemah lembut ketika mengingatkan kesalahan beliau.
Disana ada 6 perkara yang harus dia jaga apabila melihat kesalahan seorang guru:
1. Meneliti terlebih dahulu apakah benar kesalahan tersebut keluar dari seorang guru.
2. Meneliti apakah itu memang sebuah kesalahan (dan ini tugas ahlul ‘ilmi).
3. Tidak boleh mengikuti kesalahan tersebut.
4. Memberikan ‘udzur kepada sang guru dengan alasan yang benar.
5. Memberikan nasehat dengan lembut dan rahasia.
6. Menjaga kehormatan seorang guru dihadapan kaum muslimin yang lain.
15. Mengembalikan sebuah permasalahan kepada ahlinya.
Orang yang mengagungkan ilmu mengembalikan sebuah permasalahan kepada ahli ilmu dan tidak memaksakan dirinya atas sesuatu yang dia tidak mampu, karena dikhawatirkan takut berbicara tanpa ilmu khususnya peristiwa-peristiwa yang besar yang terjadi yang berkaitan dengan urusan ummat dan orang banyak.
Mereka para ulama memiliki ilmu dan pengalaman, maka hendaklah kita husnudzan kepada mereka. Dan apabila ulama berselisih, maka lebih hati-hatinya seseorang mengambil ucapan mayoritas mereka.
16. Menghormati majelis ilmu dan kitab.
1. Hendaklah beradab ketika bermajelis,
2. Melihat kepada gurunya dan tidak menoleh tanpa keperluan,
3. Tidak banyak bergerak dan memainkan tangan dan kakinya,
4. Tidak bersandar dihadapan seorang guru,
5. Tidak bersandar dengan tangannya,
6. Tidak berbicara dengan orang yang ada di sampingnya,
7. Dan apabila bersin berusaha untuk merendahkan suaranya,
8. Apabila menguap berusaha untuk meredamnya atau menutup dengan mulutnya.
9. Dan hendaknya juga menjaga kitab dan memuliakanya,
10.Tidak menjadikan kitab sebagai tempat simpanan barang-barang,
11.Tidak bersandar di atas kitab,
12.Tidak meletakkan kitab di kakinya,
13.Dan apabila dia membaca kitab dihadapan seorang guru hendaklah dia mengangkat kitab tersebut,
14.Dan tidak meletakkan kitab tersebut di tanah.
Sumber : http://www.abdullahroy.com
Comments
Post a Comment