Social Icons

Pages

Featured Posts

Sunday, February 4, 2024

Halaqah 06 ~ Silsilah Mengenal Allah | Keyakinan Allah Sebagai Pencipta, Pemberi rezeki dan Pengatur Alam Semesta Tidaklah Cukup Memasukan Seseorang Ke dalam Agama Islam

 Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA

📗 Silsilah Mengenal Allāh
🔊 Halaqah 06 | Keyakinan Allāh sebagai Pencipta, Pemberi Rizki dan juga Pengatur Alam Semesta Tidaklah Cukup Untuk Memasukkan Seseorang Ke Dalam Agama Islam




KEYAKINAN ALLĀH SEBAGAI PENCIPTA, PEMBERI RIZKI DAN JUGA PENGATUR ALAM SEMESTA TIDAKLAH CUKUP UNTUK MEMASUKKAN SESEORANG KE DALAM AGAMA ISLAM

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله

Halaqah yang ke-6 dari Silsilah Ilmiyyah Mengenal Allāh adalah bahwasanya “Keyakinan Allāh sebagai Pencipta, Pemberi Rizki dan juga Pengatur Alam Semesta tidaklah cukup untuk memasukkan seseorang ke dalam agama Islam.”

Kaum muslimin meyakini bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla adalah Pencipta, Pemberi Rizki dan juga Pengatur Alam Semesta adalah sebuah kewajiban, yang tidak sah keimanan seseorang sampai dia meyakini yang demikian.

Namun meyakini hal itu saja tidaklah cukup untuk memasukkan seseorang ke dalam agama Islam. Dan belum bisa menjadi pembeda antara seorang yang Muslim dengan orang yang kāfir.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengatakan di dalam Al-Qurān menceritakan tentang ucapan iblis.

قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ
Allāh berkata (kepada iblis) : “Apa yang mencegahmu untuk sujud (kepada Ādam) ketika Aku memerintahkan kepadamu?” Iblis mengatakan: “Aku lebih baik daripada dia. Engkau telah menciptakan aku dari api dan menciptakan dia dari tanah.” (QS Al-A’rāf: 12)

Ayat ini menunjukan bahwa Iblis mengenal Allāh Subhānahu wa Ta’āla sebagai Dzat yang menciptakan dirinya.

Orang-orang musyrikin Quraisy ketika mereka ditanya:

🎋“Siapa yang menciptakan?
🎋“Siapa yang memberikan rezeki kepada mereka?”
🎋“Siapa yang mengatur alam semesta ini?”

Mereka mengatakan: “Allah”.

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللهُ
“Dan seandainya engkau (wahai Muhammad) bertanya kepada mereka ‘Siapa yang menciptakan langit dan juga bumi?’, niscaya mereka mengatakan ‘Allāh’.” (QS Az-Zumār: 38)

Meskipun mereka meyakini hal yang demikian, akan tetapi Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam memerangi mereka.

KENAPA DEMIKIAN ?

Karena orang-orang musyrikin Quraisy tersebut tidak mentauhidkan Allah yaitu tidak mengEsakan Allāh Subhānahu wa Ta’āla di dalam beribadah.

Oleh karena itu, setiap Muslim perlu mengetahui “Apa Pengertian Ibadah Dan Macam-macamnya” sehingga dia tidak menyerahkan satu ibadah pun kepada selain Allāh.

وبالله التوفيق والهداية
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Saudaramu,
‘Abdullāh Roy

Halaqah 05 ~ Silsilah Mengenal Allāh | Mengenal Allāh Sebagai Satu Satunya Dzat Yang Berhak Untuk Disembah

 Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA

📗 Silsilah Mengenal Allāh
🔊 Halaqah 05 | Mengenal Allāh Sebagai Satu Satunya Dzat Yang Berhak Untuk Disembah



MENGENAL ALLĀH
SEBAGAI SATU-SATUNYA DZAT YANG BERHAK UNTUK DISEMBAH

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-5 dari Silsilah Mengenal Allāh berjudul “Mengenal Allāh Sebagai Satu-satunya Dzat Yang Berhak Untuk Disembah.”Apabila Allāh Subhānahu wa Ta’āla adalah satu-satunya Dzat yang mencipta, memberikan rezeki dan juga mengatur alam semesta, maka tuntutannya kita tidak boleh menyembah kecuali hanya kepada Allāh.

Tidak ada yang berhak disembah dan diibadahi kecuali Allāh Subhānahu wa Ta’āla semata.

Allāh berfirman :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (٢١
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ (٢٢

“Wahai manusia, sembahlah Rabb kalian, yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian supaya kalian bertaqwa ? Itulah Rabb kalian. Yang telah menjadikan bagi kalian bumi sebagai hamparan dan langit sebagai bangunan dan telah menurunkan dari langit air. Maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengeluarkan dengan air tersebut buah-buahan sebagai rezeki bagi kalian. Maka janganlah kalian menjadikan bagi Allāh sekutu-sekutu sedangkan kalian mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 21-22)

🛩 Maksudnya janganlah kalian menyekutukan Allāh Subhānahu wa Ta’āla (menyembah kepada selain Allāh) sedangkan kalian tahu bahwasanya Allāh yang mencipta, memberikan rezeki dan juga mengatur alam semesta ini.
🛩 Selain Allāh tidak berhak untuk disembah karena dia bukan pencipta, bukan pemberi rezeki dan bukan pengatur alam semesta.

Apabila mereka disembah maka mereka adalah sesembahan yang bathil.

ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِن دُونِهِۦ هُوَ ٱلْبَٰطِلُ وَأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْكَبِيرُ

Yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. ” (QS Al Hajj ayat 62)

Apabila seseorang meyakini Allāh yang mencipta, memberikan rezeki dan juga mengatur alam semesta kemudian dia masih menyembah selain Allāh atau menyerahkan sebagian ibadah kepada selain Allāh, maka dia telah berbuat syirik kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla di dalam ibadah.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah ditanya oleh seorang sahabat:

“YA RASULULLAH, APA DOSA YANG PALING BESAR DI SISI ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA ?”

Maka Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan :

أَنْ تَجْعَلَ لِلّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَك
“Dosa yang paling besar adalah engkau menjadikan sekutu bagi Allāh Subhānahu wa Ta’āla padahal Dialah Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang telah menciptakan dirimu.”
(HR Imām Al-Bukhāri dan Imām Muslim, dari shahābat Ibnu Mas’ūd radhiyallāhu ‘anhumā).

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah yang ke-5 ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

وبالله التوفيق والهداية
و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Saudaramu,
‘Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah

🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁
🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍

Monday, December 18, 2023

Halaqah yang ke-4; Mengenal Allāh ﷻ Sebagai Pengatur Alam Semesta.

 


👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى

📗 Mengenal Allah ﷻ

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-4; Mengenal Allāh ﷻ Sebagai Pengatur Alam Semesta.

Dialah Allāh ﷻ yang:

• Mengatur alam semesta ini.
• Mematikan makhluk dan menghidupkan.
• Memuliakan makhluk dan menghinakan.
• Mengganti siang menjadi malam, malam menjadi siang.
• Menerbitkan matahari dan menenggelamkan.

Allāh ﷻ berfirman:

ﻳُﺪَﺑِّﺮُ ﭐﻟۡﺄَﻣۡﺮَۖ

“Dialah Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang mengatur seluruh perkara.” (QS As-Sajdah: 5)

Tidak ada yang mengatur selain Allāh ﷻ, Dialah Allāh ﷻ yang menerbitkan matahari dari timur. Dan siapa selain Allāh ﷻ yang bisa menerbitkan matahari dari barat?

Nabi Ibrāhīm ‘alayhissalām berkata kepada salah seorang, yang dia mengaku menjadi Tuhan selain Allāh ﷻ, beliau berkata:

“Sesungguhnya Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah menerbitkan matahari dari timur, maka silahkan engkau kalau engkau memang Tuhan, terbitkan matahari dari barat. Maka orang kafir tersebut tidak bisa berbuat apa-apa.”

Allāh ﷻ yang menjadikan siang. Dan siapa yang mengganti siang menjadi malam selain Allāh?

Tidak ada yang mengatur alam semesta kecuali Allāh ﷻ dan tidak ada sesembahan selain Allāh ﷻ yang membantu Allāh ﷻ untuk mengatur alam semesta ini.

Oleh karena itu, seorang Muslim tidak boleh meyakini bahwasanya ada selain Allāh ﷻ yang mencipta, memberikan rizki dan juga mengatur alam semesta, siapapun dia dan bagaimanapun kedudukannya di sisi Allāh ﷻ.

Barangsiapa yang berkeyakinan bahwasanya ada selain Allāh ﷻ yang mencipta, memberikan rezeki dan juga mengatur alam semesta maka dia telah menyekutukan Allāh ﷻ

Itulah yang bisa kita sampaikan dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Friday, September 9, 2022

Halaqah – 03 Mengenal Allah ﷻ Sebagai Pemberi Rezeki

 👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى

📗 Mengenal Allah ﷻ





السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-3 dari Silsilah Mengenal Allāh ﷻ berjudul “Mengenal Allāh ﷻ Sebagai Pemberi Rezeki”.

Di antara nama Allāh ﷻ adalah Ar Razzāq yang artinya Yang Maha Memberi Rezeki.

Allāh ﷻ menciptakan makhluk dan memberikan rezeki kepada mereka. Bahkan Allāh ﷻ telah menulis rezeki makhluk-Nya sebelum Allāh ﷻ menciptakan mereka. Rasūlullāh ﷺ bersabda :

قدر الله مقادير الخلائق قبل أن يخلق السموات والأرض بخمسين ألف سنة

“Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah menentukan (telah menulis) takdir bagi makhluk-makhlukNya 50.000 tahun sebelum menciptakan langit dan bumi.” (HR Muslim, Tirmidzi dan Ahmad)

Allāh ﷻ menciptakan rezeki tersebut dan menyampaikannya kepada makhluk sesuai dengan waktu yang sudah Allāh ﷻ tentukan sebelumnya.

Dan tidak akan meninggal seseorang sampai dia mendapatkan rezeki yang terakhir, meskipun rezeki tersebut ada di puncak gunung atau bahkan ada di bawah lautan. Allāh ﷻ berfirman :

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا

“Tidak ada suatu binatang yang melata yang ada di permukaan bumi ini melainkan Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang akan memberikan rezekinya.” (QS Hūd: 6)

Siapa sesembahan selain Allāh ﷻ yang bisa melakukan yang demikian?

Adakah selain Allāh ﷻ sesembahan yang bisa memberi makan sekali saja untuk seluruh makhluk yang ada di bumi ini mulai dari manusia, jin, hewan dan juga tumbuhan?

Allāh ﷻ berfirman :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ ۚ هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللَّهِ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ فَأَنَّىٰ تُؤْفَكُونَ

“Wahai manusia, hendaklah kalian mengingat nikmat Allāh atas kalian. Adakah yang mencipta selain Allāh, yang memberikan rizki kepada kalian dari langit maupun dari bumi? Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia. Oleh karena itu kenapa kalian dipalingkan? (QS Fāthir: 3)

Itulah halaqah yang ke-3 dan sampai bertemu kembali pada halaqah yang selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Thursday, September 1, 2022

Halaqah-02 Allah Sebagai Pencipta

 

Halaqah yang ke-2 dari Silsilah kita yang berjudul Mengenal Allāh adalah “Mengenal Allāh Sebagai Pencipta”.

 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Allāh ‘Azza wa Jalla adalah Dzat Yang Maha Pencipta, menciptakan dari sesuatu yang tidak ada menjadi ada.
Dialah Allāh yang telah menciptakan langit, bumi, manusia dan seluruh alam semesta. Allāh سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman :

ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ

“Itu adalah Allāh Rabb kalian yang telah menciptakan segala sesuatu.” (QS Ghāfir: 62)

Dialah Allāh Al-Khāliq Yang Maha Pencipta, sedangkan selain Allah adalah makhluq yang diciptakan. Mereka tidak bisa mencipta meskipun diagung-agungkan dan disembah oleh manusia. Allāh سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ ۚ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ الله لَنْ يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ ۖ.

Wahai manusia, telah dibuat perumpamaan bagi kalian maka hendaklah kalian mendengarnya. Sesungguhnya segala sesembahan yang kalian sembah selain Allāh, tidak akan bisa menciptakan seekor lalat, meskipun mereka bersatu padu untuk membuat seekor lalat tersebut.” (QS Al-Hajj: 73)

⇒ Berkumpul saja mereka tidak mampu untuk mencipta, (lalu) bagaimana dengan sendirian?
⇒ Menciptakan seekor lalat yang sedemikian sederhananya susunan tubuhnya, mereka tidak mampu maka bagaimana mereka bisa menciptakan makhluq yang lebih rumit.

Seorang Muslim wajib hanya meyakini bahwasanya Allāh adalah satu-satunya Pencipta dan tidak ada yang mencipta selain Allāh .
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah yang ke-2 ini dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.

وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين

Saudaramu,
‘Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah

Halaqah - 01 Pentingnya Mengenal Allah, Rasulullah dan Agama Islam

 

 Halaqah yang pertama dari Silsilah yang berjudul “Mengenal Allāh”.


 بسم الله الرحمن الرحيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه , الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله



Al-Imām Ahmad rahimahullāh telah mengeluarkan di dalam Musnad-nya sebuah hadits yang asalnya ada di dalam Shahīh Muslim, yang isinya bahwa:

◆ Setiap manusia apabila dikuburkan maka akan ditanya oleh 2 orang malaikat tentang 3 perkara :

⑴ Siapa Tuhanmu?
⑵ Siapa Nabimu? dan 
⑶ Apa Agamamu? 

Oleh karena itu kewajiban seorang Muslim dan juga Muslimah untuk mempersiapkan diri. Dan perlu diketahui bahwasanya untuk menjawab pertanyaan tersebut tidak cukup dengan menghafal. Sebab seandainya menghafal itu cukup niscaya orang munafik bisa menjawab pertanyaan.

Tapi perkaranya di sini, kaum muslimin perlu pemahaman dan juga pengamalan. Barangsiapa yang di dunia, dia :

1. Mengenal Allāh dan memenuhi hakNya,
2. Mengenal Nabi Muhammad  dan memenuhi haknya, 
3. Mengenal agama Islam dan mengamalkan isinya, 

Maka diharapkan dia bisa menjawab pertanyaan dengan baik dan mendapatkan kenikmatan di dalam kuburnya. Namun apabila dia : 

1. Tidak mengenal siapa Allāh dan tidak memenuhi hakNya, 
2. Tidak mengenal Nabi Muhammad ﷺ dan juga tidak memenuhi haknya, 
3. Tidak atau kurang mengenal ajaran Islam dan tidak mengamalkannya, 

Maka ditakutkan dia tidak bisa menjawab pertanyaan (dan) akibatnya siksa kubur yang akan dia dapatkan. Semoga Allāh سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memudahkan kita, keluarga kita dan orang-orang yang kita cintai untuk bisa mengenal Allāh, mengenal Nabi Muhammad  dan juga mengenal agamanya. 

Itulah halaqah yang pertama dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. 

بِاللَّهِ التَّوْفِيْقِ وَ الْهِدَايَةِ 
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ ووَبَرَكَاتُهُ 

Ustadz Abdullah Roy
Di kota al-Madinnah an-Nabawiyyah

Sunday, August 21, 2022

Halaqah 25 ~ Ridha Dengan Hukum Allah

 📘 Silsilah Ilmiyyah 1 Belajar Tauhid

🔊 Halaqah 25 ~ Ridha Dengan Hukum Allāh
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁
🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله و على آله و صحبه أجمعين

Halaqah yang ke-25 dari Silsilah Ilmiah Belajar Tauhid adalah tentang
“Ridha Dengan Hukum Allāh”.

🔖 Allāh Subhānahu wa Ta’āla sebagai pencipta manusia sangat menyayangi ciptaan nya, Dialah Ar-Rahmān Ar-Rahīm. Di antara bentuk kasih sayang Allah adalah menurunkan syari’at supaya manusia mendapatkan kebahagiaan dan terhindar kesusahan didunia maupun akhirat.

🔖 Dia-lah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana, hukumnya penuh dengan keadilan, hikmah dan juga kebaikan, meskipun kadang samar atas sebagian manusia.

🔖 Oleh karena itu, menjadi keharusan bagi seorang Muslim dan juga Muslimah untuk :

🔴 Ridha dengan hukum Allāh. dan
🔴 Yakin bahwasanya kebaikan semuanya di dalam hukum Allāh.

🔖 Di dalam segala bidang kehidupan :

💙 Aqidah
💙 Akhlaq
💙 Adab
💙 Mu’āmalah
💙 Ekonomi
💙 Kenegaraan
💙 Dan lain-lain.

🔖 Meng-Esakan Allāh Subhānahu wa Ta’āla di dalam hukum-hukumNya adalah termasuk konsekuensi tauhid.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا

“Dan tidaklah pantas bagi seorang laki-laki yang mu’min dan wanita yang mu’minah apabila Allāh dan Rasul-Nya telah menetapkan sesuatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan yang lain di dalam urusan mereka. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allāh dan Rasul-Nya maka sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata.” (QS Al-Ahzab: 36)

Saudaraku,

Alhamdulillāh dengan izin Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan karunia-Nya sampailah kita pada bagian yang terakhir dari Silsilah yang pertama ini (Tauhid), yaitu halaqah yang ke-25.

Dengan berakhirnya Silsilah Tauhid ini bukan berarti kita sudah merasa cukup memahami Ilmu Tauhid. Apa yang disampaikan dalam silsilah 1 (Tauhid) ini baru sebagian kecil dari ilmu tauhid itu sendiri.

🔖 Belajar tauhid dan mengamalkannya tidak akan berhenti sampai ajal menjemput kita. Ikutilah majelis-majelis ilmu yang membahas tentang tauhid ini. Bacalah buku-buku yang berkaitan dengan tauhid yang telah ditulis oleh para ulama yang terpercaya.

🔖 Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla merahmati kita semua, menghidupkan dan juga mematikan kita di atas tauhid.

Demikian semoga kita bisa bertemu kembali Pada Silsilah Ilmiah yang ke 2 yaitu tentang mengenal Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

الحمد لله رب العالمين
و صلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين.

Saudaramu,
‘Abdullāh Roy di kota Al-Madīnah An-Nabawiyyah

 
Blogger Templates